Suara Verrell Bramasta untuk Atlet Disabilitas di Tengah Isu Penyelewengan Dana, Apa Katanya?

Liputan6.com, Jakarta - Aktor sekaligus anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta menolak diam saat terdengar kabar dugaan penyalahgunaan dan pemotongan dana atlet disabilitas di bawah struktur National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) daerah.

Bahkan, ada laporan sebagian dana pembinaan diduga diselewengkan. Isu ini menimbulkan kekhawatiran karena hak-hak atlet difabel—yang selama ini berjuang di tengah keterbatasan fasilitas, diduga menjadi korban praktik tidak transparan.

Verrell Bramasta mendesak pemerintah menindaklanjuti laporan serius terkait kasus ini. Dalam rapat Komisi X bersama Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir, September 2025, ia mengungkap 22 atlet disabilitas yang mengaku tak menerima gaji.

Tak hanya gaji, uang makan pun tak dapat serta menghadapi upaya pembungkaman saat para atlet disabilitas menuntut hak mereka. “Ini bukan sekadar soal administrasi. Ada dugaan abuse of power,” kata Verrell Bramasta.

Artis sekaligus putra Venna Melinda, Verrell Bramasta resmi berkecimpung di duna politik setelah mantap bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (8/12/2025), bintang sinetron Putri Untuk Pangeran, menyesalkan, “Atlet yang sudah mengharumkan nama daerah justru diperlakukan tidak manusiawi.”

Konsistensi memperjuangkan hak para atlet disabilitas tidak hanya di ruang rapat Wakil Rakyat. Ketika menghadiri Fun Paralympic Karawang, Verrell Bramasta ikut bermain tenis meja dan voli, duduk bersama para atlet difabel.

Dari pengalaman itu, ia merasakan langsung beratnya latihan dan teknik yang harus dikuasai para atlet di tengah keterbatasan. Karenanya, Verrell Bramasta menegaskan, perjuangan atlet disabilitas tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri.

“Baru kali ini saya merasakan bisa bermain voli duduk. Saya benar-benar salut dengan dedikasi mereka,” ucap Verrell Bramasta seraya menambahkan, negara harus hadir bukan hanya saat mereka berdiri di podium membawa medali.

Putra Venna Melinda mendesak Kemenpora RI segera mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan dana, memastikan hak 22 atlet NPCI Bekasi dipenuhi, dan memperkuat mekanisme pengawasan agar praktik serupa tidak berulang di daerah lain serta di masa mendatang.

Verrell Bramasta menggarisbawahi olahraga bukan sekadar pertandingan melainkan ruang martabat, keadilan, dan kesempatan. “Kalau mereka bisa berjuang untuk Sang Merah Putih, maka negara wajib berjuang untuk mereka juga,” ia mengakhiri.